Pelatihan Ketrampilan Pembuatan Souvernir Bandara NYIA Di Desa Ngentakrejo Kulon Progo

Pembangunan Bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta secara tidak langung berdampak bagi masyarakat di sekitarnya, salah satunya adalah kelompok dasawisma Desa Ngentakrejo Kecamatan lendah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat di dasawisma Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah pada saat ini belum siap menghadapi dampak pembangunan Bandara NYIA, terutama dalam hal ekonomi. Dengan demikian masyarakat di Desa Ngentakrejo belum menyiapkan apa-apa yang akan dilakukan untuk kemajuan daerah. Oleh karena itu Dosen STTKD mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan souvenir berupa tas dengan tema bandara dan pesawat terbang, serta memberikan semangat dan motivasi bagi Kelompok Dasawisma Desa Ngentakrejo dalam memajukan desanya melalui pembuatan kerajinan tangan.

Kegiatan ini melibatkan dosen dan karyawan STTKD yaitu Noviana Utami C.S., S.ST., M.Eng, Yayu Sri Rahayu, S.Kom., M.Kom, Wawan Riyanta, S.Pd., M.T., dan Siti Nurnafiah, S.Tr.Ikom. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli 2018. Manfaat dari pengabdian ini adalah memberikan stimulus dan motivasi bagi masyarakat kelompok dasawisma Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo untuk mampu mengembangkan potensi masyarakat secara mandiri, terutama taraf ekonomi keluarga serta membuka pola pikir kewirausahaan yang berkelanjutan bagi masyarakat Ngentakrejo.

Selama kegiatan berlangsung, peserta dari kelompok dasawisma sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan ini peserta dibekali keterampilan pembuatan tas dan peserta berhasil membuat tas secara mandiri. Diharapkan kegiatan ini akan berlanjut dengan memberikan pelatihan teknik pemasaran dan pembuatan blog untuk pemasaran produk.

Dosen STTKD Memberikan Pelatihan Manajemen Usaha Kepada Warga Saman Sewon Bantul

Sebagai bagian dari kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Kampung Dirgantara di Pedukuhan Saman, Sewon, Bantul, Dosen STTKD memberikan pelatihan manajemen usaha kepada para ibu-ibu Pedukuhan Saman yang memiliki usaha kecil. Banyak pelaku usaha kecil yang mengelola usahanya tanpa memiliki dasar pengetahuan maupun ketrampilan mengenai manajemen usaha dan manajemen keuangan yang baik. Tidak jarang usaha hanya dijalankan dengan mengandalkan insting dan pengalaman saja. Aspek-aspek manajemen usaha yang meliputi perencanaan usaha, pengorganisasian, implementasi, dan pengendalian usaha menjadi sesuatu yang jarang diperhatikan. Oleh karena itu, Dosen STTKD memberikan pelatihan manajemen usaha agar para ibu-ibu di Pedukuhan Saman dapat mengelola usaha kecilnya lebih baik.

Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari bidang ekonomi, akuntansi dan manajemen, yaitu You She Melly Anne Dharasta, S.E., M.M., Esti Nur Wakhidah, S.Pd., M.M., Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A., Aditya Dewantari, S.Pd., M.Pd., Septiyani Putri Astutik, S.E., M.Si., Kuncoro Sejati, S.T., M.A.B., dan Desiana Rachmawati, S.E., M.M. Adapun materi yang diberikan meliputi administrasi pembukuan dan manajemen pemasaran. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Agustus s.d Oktober 2018. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, tutorial dan diskusi dimana ibu-ibu Pedukuhan Saman diberikan materi mengenai administrasi pembukuan dan manajemen pemasaran, serta latihan kasus. Kemudian selama kurang lebih satu bulan para ibu-ibu diminta untuk mempraktekkan hasil pembelajaran dari pelatihan yang telah diberikan pada usaha kecilnya masing-masing. Kemudian, para dosen STTKD melakukan monitoring dan evaluasi dari hasil praktek yang telah dilakukan. Hasilnya beberapa ibu-ibu mulai memahami bagaimana melakukan pembukuan dan kontrol hasil usahanya.

Dalam kegiatan ini terlihat antusiasme peserta ibu-ibu pengusaha kecil di Pedukuhan Saman sehingga kegiatan berjalan lancar dan efektif. Diharapkan ibu-ibu pengusaha kecil di Pedukuhan Saman dapat terus mempraktekkan manajemen usaha yang baik.

Dosen STTKD Bina Pengusaha Souvenir di Desa Donorejo Purworejo

Selama bulan Agustus s.d November 2018, P3M STTKD menugaskan beberapa dosen untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing – Purworejo. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini masyarakat membutuhkan peran dari para dosen yang tentunya mempunyai pemikiran yang baru dan lebih terdepan dari masyarakat pada umumnya, sehingga kegiatan ini bertujuan membantu membuka pola pikir dari masyarakat khususnya para pemuda yang lebih maju dan terdepan. Oleh karena itu, dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan para dosen STTKD dapat memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Donorejo khususnya kaum muda. Kegiatan ini melibatkan beberapa dosen dari berbagai bidang meliputi teknik, aeronautika, ilmu komputer, manajemen, dan pariwisata. Dosen-dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: Erwan Eko Prasetyo, S.Pd., M.Eng., Yayu Sri Rahayu, S.Si., M.Cs., Eka Prayudhista, S.E., M.M., Noviana Utami C.S., S.ST., M.Eng, Agris Setiawan, S.Pd.T., M.Eng., Kartika Fajar Nieamah, M.Sc., Fryda Fatmayati, S.T., M.Kom., Farah Putri Wenang Lusianingrum, S.Pd., M.Sc., Zenita Kurniasari, S.E., M.M., Yuniar Istiyani, S.IP., M.Sc., dan Maria Valeria R., S.E., M.M. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dosen juga dibantu oleh karyawan STTKD yaitu Eni Setiowati, S.Sos. dan Hendriana Helda Pratama.

Pengusaha souvenir yang diberi pembinaan adalah Agus Supardi dengan nama usaha Success Creative, dimana baru merintis usaha souvenir dengan bahan dasar limbah kayu. Selain pengusaha souvenir, pembinaan juga diberikan kepada para pemuda di Desa Donorejo. Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purworejo. Adapun materi yang diajarkan adalah teori kewirausahaan, ketrampilan pembuatan souvenir bandara NYIA, pelatihan pemasaran sekaligus pembuatan blog untuk memasarkan produk kerajinan kayu mereka baik secara nasional maupun internasional. Tiap-tiap materi disusun dan disampaikan dengan mudah, sehingga peserta pelatihan dapat mudah memahami dan mempraktekkannya.

Sepanjang kegiatan berlangsung tidak terdapat kendala yang berarti baik bagi dosen maupun bagi peserta pelatihan dalam mempelajari konsep-konsep yang dapat menunjang kewirausahaan mereka. Para dosen menargetkan pada akhir kegiatan para peserta pelatihan telah mampu mengoperasikan Blog dan mengembangkan promosi produk mereka dan menjadi pelaku usaha yang lebih percaya diri dengan produk yang mereka hasilkan. Karena program ini adalah program yang sustainable maka akan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya.